Total Tayangan Halaman

Kamis, 25 November 2010

Membangun Orientasi Kewirausahaan untuk Meningkatkan Kinerja UKM

Oleh : Kalvin sine
(Dipublikasi : The 4th PPM National Conference on Management Research Jakarta, 25 November 2010, ISSN: 2086-0390, hal. 1-17)

Abstract
The purpose of this paper is to examine the effect of entrepreneurial orientation (EO) on SMEs’ performance. The data were collected from 170 respondents from SMEs in furniture industry located in Klender and Cirebon. The results reveal that entrepreneurial orientation affect SMEs’ performance. The results also show that the degree of EO is approximately the same across all SMEs in both locations. Similar to this, the results found there is no evidence that the degree of EO is different for exporter SMEs and non-exporter SMEs. However, exporter SMEs has better performance compare to their no-exporter counterparts.
Keyword: entrepreneurial orientation, performance

1. Latar Belakang
Kewirausahaan berperan penting di dalam perkembangan perekonomian suatu negara. Banyak ahli menyebutkan bahwa kewirausahaan telah memberi kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan dan perkembangan sosio-ekonomi suatu negara, seperti kesempatan kerja dan pertumbuhan ekonomi (Tambunan, 2006; Wismiarsi dkk, 2008) yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan nasional. Terlebih pada situasi krisis yang berkepanjangan, peran wirausahawan dirasakan sangat penting (Tambunan, 2006).
UKM juga dipandang memiliki kemampuan untuk bergerak cepat dalam pengambilan keputusan karena memiliki karakter yang dinamis dan memiliki kemampuan dalam berinovasi (Okpara, 2009). UKM memiliki keunggulan dalam memberikan kontribusi bagi banyak aspek selain dari kemampuannya menciptakan lapangan pekerjaan yang dapat menyerap tenaga kerja dengan pengeluaran biaya yang relatif tidak besar, UKM juga merupakan wadah dari sumber keterampilan bagi perkembangan industri dimasa yang akan datang. Sebagai wadah, UKM dianggap mampu melatih jiwa kewirausahaan dan kemampuan manajerial yang selama ini menjadi perhatian utama untuk pengembangan ekonomi suatu negara (Okpara, 2009).
Keberhasilan wirausaha tergantung pada pribadi atau motivasi pribadi (Lumpkin dan Dess, 1996). Salah satu aspek yang penting dalam motivasi pribadi dalam berwirausaha adalah . . . . . . .

Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
Kanaidi, SE., M.Si (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).

Butuh Artikel/Jurnal lainnya ?, click di :
Enterpreneurship...Enterprener...Enterprenur....

    Senin, 15 November 2010

    Cara Menyemangati Diri dalam Bisnis

    Memang tidak bisa dipungkiri bahwa dalam menjalankan bisnis seringkali kita mengalami kelelahan bahkan kegagalan. Namun jika kita ingin sukses, kita tidak boleh berhenti dalam kondisi lelah atau gagal sekalipun, melainkan kita harus terus bangun dan bangkit kembali. Lakukan lagi bisnis kita dengan lebih giat lagi. Kita tidak boleh terlena dalam kegagalan. Tumbuhkan kembali semangat pada diri kita, lihat lagi impian yang telah kita buat dalam ”Buku Impian” yang pernah saya muat dalam artikel kunci sukses dalam bisnis.


    Untuk menyemangati diri kita perlu lakukan hal-hal sebagai berikut:
    1. Coba ingat-ingat lagi apa saja keberhasilan dan kesuksesan yang pernah kita raih sebelumnya.
    Dengan melakukan itu maka akan tergambar dalam benak kita bahwa kita pernah sukses sebelumnya. Ini akan membangkitkan kembali semangat kita dalam bisnis. Perlu juga disadari bahwa untuk mencapai suatu sukses pasti kita akan mengalami keletihan atau kegagalan. Terlebih lagi perlu kita yakini bahwa tidak akan pernah ada SUKSES yang tidak mengalami gagal, karena antara sukses dan gagal dapat diibaratkan dua sisi mata uang yang sebenarnya adalah satu dan tidak bisa dipisahkan; dimana sukses dan gagal adalah bergandengan. Yang penting di sini, jangan fokus pada kegagalan tetapi fokuskan lah perhatian kita pada keberhasilan yang akan kita raih setelah itu.
    Lakukan lagi bisnis kita. Anggap saja kegagalan kita itu sebagai kaca spion di sepeda motor atau mobil kita, yang boleh kita tengok sekali-sekali. Bangkit lah kembali untuk menyongsong kesuksesan yang akan kita raih. Dengan kata lain bawa lah alam pikiran kita ke arah positif. Untuk sukses pasti mengalami gagal dan gagal adalah bagian dari kesuksesan yang akan kita raih.

    2. Dengarkan lagu-lagu berirama kesuksesan dan ikuti seminar yang bertajuk kiat dan kunci sukses
    Dengan melakukan itu maka akan menumbuhkan kembali semangat pada diri kita untuk bangkit kembali dalam bisnis yang kita jalani.
    Melalui lagu-lagu berirama positif akan menyemangati diri kita, terlebih dengan mengikuti seminar sukses, kita akan mendapat masukan dari pembicara atau peserta seminar lain bahwa dia sukses namun pasti pernah juga mengalami gagal. Di sana juga kita akan tahu bahwa jangan-jangan kegagalan yang kita alami saat ini belum seberapa dibandingkan kegagalan yang pernah dialami pembicara seminar atau peserta lain yang sukses. Hal itu akan menjadi pengobat bagi kesuksesan kita ke depan.

    3. Baca dan pelajari otobiografi orang-orang sukses, serta bergaul lah selalu dengan orang-orang sukses.
    Di saat bisnis kita sedang lesu atau kita sendiri sedang mengalami kegagalan, disamping hal-hal tersebut di atas, ada baiknya jika kita baca-baca dan pelajari otobiografi dan kisah orang-orang sukses. Kita bisa pilih siapa yang kita kagumi dan kita anggap berhasil, lalu pelajari kisah suksesnya. Misalkan kisah sukses penemuan/penciptaan listrik oleh Thomas Alpha Edison. Dengan demikian akan membawa kita untuk bertindak dengan semangat menjalankan bisnis kita, guna menyongsong kesuksesan yang kita impikan.
    Di samping itu, dalam menjalankan bisnis, selalu lah bergaul dan berkonsultasi dengan orang yang kita percaya dan juga dia adalah orang-orang yang sukses. Ada pepatah yang mengatakan ”Jika kita ingin pintar, bergaul lah dengan orang-orang pintar, jika kita ingin kaya maka bergaul lah dengan orang-orang kaya, dan jika kita ingin sukses maka bergaul lah dengan orang-orang sukses. Dengan demikian maka kita akan mampu mawas diri dan memetik hikmah bahwa orang-orang yang sukses tersebut adalah orang-orang yang giat, rajin, berpikir positif, dan pantang menyerah dalam mengejar kesuksesannya.
    Joko Susilo dalam salah satu blognya (Musuh terbesar dalam diri kita) menyatakan "Jika anda memikirkan hal positif dan fokus pada yang anda inginkan, lebih mudah bagi anda mencapainya. Sebaliknya, jika anda fokus pada hal-hal yang tak anda inginkan, bisa jadi hal negatif itu mendekati diri anda. Logikanya sederhana. Jika anda fokus pada sesuatu yang tak anda inginkan, bisa jadi anda abai terhadap apa yang anda inginkan".

    4. Susun dan rancang lagi rencana kerja bisnis kita dengan lebih teliti lagi.
    Setelah beberapa hal tersebut di atas kita lakukan, kini tiba lah saatnya bagi kita untuk menyusun dan merancang ulang rencana kerja bisnis kita dengan lebih teliti lagi. Lalu dengan semangat baru itu kita jalankan bisnis dengan lebih giat lagi.

    Oleh : Kanaidi, SE., M.Si*(Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management). 
    *Profil Lengkap, lihat (click) di sini

    Butuh Artikel lainnya?, click di :

    Kunci SUKSES dalam Bisnis

    Berikut saya akan coba gambarkan tentang "Kunci SUKSES dalam Bisnis". Mudah-mudahan akan bermanfaat bagi para pembaca blog ini.
    Banyak para ahli dan pelaku bisnis yang telah mendefinisikan kata"SUKSES" dengan berbagai istilah. Saya mendefinisikan sukses sebagai "suatu proses yang perlu dilakukan oleh sorang pebisnis". Sukses tidak akan dicapai hanya dengan berpangku tangan saja, tetapi dia bisa diraih bila kita mampu melakukan dan melalui prosesnya dengan baik. Begitu juga dengan kunci sukses dalam bisnis, juga sudah banyak tulisan dan pendapat para ahli serta pelaku bisnis yang mengintisarikan berbagai kunci suksesnya dalam bisnis. Menurut saya dan berdasarkan pengalaman yang pernah saya alami dalam menjalankan bisnis, kunci suksesnya terdiri dari proses sebagai berikut:

    1. Buat Impian (Cita-Cita atau Dreams) Anda dengan jelas dan nyata
    Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam proses mengejar kesuksesan adalah membuat impian/cita-cita. Cita-cita/impian yang Anda buat boleh mulai dari yang kecil-kecil dulu, lalu semakin besar dan semakin besar. Atau bisa juga dimulai dari yang besar-besar sekalian. Semuanya itu boleh, bahkan pepatah lama mengatakan "Gantungkan cita-cita mu setinggi langit". Namun yang perlu diperhatikan, impian Anda tersebut harus lah impian yang jelas dan nyata. Bukan hanya hayalan belaka.
    Lalu akan timbul pertanyaan : Bagaimana membuat impian yang jelas dan nyata tersebut?. Jawabannya adalah :
    a. Bayangkan apa impian/cita-cita yang Anda akan capai dari bisnis Anda tersebut. Misalkan Anda membayangkan bahwa melalui bisnis ini Anda akan mendapatkan uang atau mobil atau rumah, atau yang lainnya.
    b. Tentukan jenis impian tersebut secara jelas dan nyata. Misalkan pada butir a di atas adalah uang, maka tentukan berapa besar uang yang akan didapat (Umpamanya Rp. 200.000,- per bulan atau berapa lah besarnya terserah Anda). Kalau yang diimpikan tadi adalah mobil, maka tentukan apa jenis, apa merek, apa warna, dan keluaran tahun berapa mobil yang akan Anda dapatkan (apakah sedan BMW warna biru tahun 1998, ataukah mobil Kijang Inova warna silver keluaran 2007, atau mobil sport "Ferari" warna merah keluaran tahun 2004, atau yang lainnya). Kalau yang diimpikan tadi adalah rumah, maka tentukan jenis/model rumah apa yang akan Anda dapatkan (umpamanya rumah model Spanyol), di daerah mana akan dibangun rumah tersebut (umpamanya di daerah perbukitan), berapa luas tanah atau rumah itu akan dibangun, apa saja bagian detail yang Anda inginkan dari rumah tersebut (umpamanya ada kebun samping kirinya, ada taman di bagian halaman depan, ada kolam renang di bagian belakang rumah, di dalam rumah ada home teather-nya, dsb).
    c. Gambar dengan jelas warna/bagian detail dari impian Anda. Misalnya mobil sport "Ferari" warna merah keluaran tahun 2004 tadi, maka buat dan gambar lah dengan benar mobil "Ferari" tersebut dalam buku impian Anda, atau gambar lah model dan bagian-bagian rumah yang Anda inginkan tersebut. Dengan catatan, apabila Anda tidak bisa menggambar, maka cari lah gambar-gambar yang sesuai dengan impian Anda tersebut, lalu gunting gambar tersebut dan tempelkan pada buku impian Anda.
    d. Tuliskan tanggal, bulan, dan tahun berapa impian Anda tersebut akan dicapai.
    Pada buku impian yang sudah Anda gambar/tempel tadi jangan lupa tuliskan (di samping atau di bawah gambar tadi) tanggal, bulan, dan tahun berapa impian Anda tersebut akan dicapai.

    Setelah itu, Stop Dreams Anda dan mulai lah Action (lakukan proses-proses berikutnya). Hal ini sejalan dengan salah satu blog Joko Susilo, yang menyatakan  Stop DREAMING and Star ACTION

    2. Lakukan bisnis Anda secara terus-menerus
    Seberapa pun besarnya impian/cita-cita Anda, itu tidak akan berarti jika Anda tidak melakukan secara terus-menerus bisnis Anda. Dalam bisnis, kita tidak bisa cuma berdiam diri saja lalu mengharapkan air hujan jatuh dari langit, melainkan untuk mencapai sukses kita perlu lakukan dan lakukan terus bisnis kita tersebut.
    Banyak pebisnis berpendapat bahwa proses ini adalah langkah yang menentukan berhasil-tidaknya bisnis Anda. Kebanyakan orang enggan untuk melakukan proses ini, padahal untuk mencapai sukses kita perlu lakukan dan lakukan terus bisnis kita. Ada yang berpendapat bahwa untuk mencapai sukses ada harga dan pengorbanan yang harus dibayar, yaitu kemauan untuk melakukan dan melakukan terus bisnis kita. Jangan berhenti sebelum tercapai apa yang diimpikan tadi, sebagaimana pendapat Joko Susilo dalam 10 Alasan Utama Orang Membeli Produk Anda.

    3. Kerjakan bisnis Anda secara SMART (menggunakan alat yang tepat).
    Dalam mengejar apa yang diimpikan dari adanya bisnis yang kita lakukan, sebaiknya melakukan bisnis tersebut belum cukup hanya dengan kerja keras saja, melainkan perlu dikerjakan secara cermat, dalam artian gunakan alat-alat yang sesuai dan tepat untuk bisnis Anda. Banyak alat dan sarana yang bisa digunakan dalam menjalankan bisnis, sebagaimana dijelaskan dalam "10 Rahasia Menjual Produk Lebih Cepat"  salah satu blognya Joko Susilo.

    4. Jangan lupa agar selalu berdo'a untuk kesuksesan Anda.
    Sebesar dan setinggi apa pun impian Anda, sekeras apa pun kerja Anda dalam menjalankan bisnis, bahkan secanggih apa pun alat atau sarana yang digunakan dalam bisnis Anda, namun kesemuanya itu belum lah lengkap bila belum diikuti dengan do'a kepada Tuhan. Karena segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini semuanya berasal dari dan sangat ditentukan oleh ridho ilahi.

    SEMOGA SUKSES

    Oleh : Kanaidi, SE., M.Si*(Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).
    e-mail ke :kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id
    *Profil Lengkap, lihat (click) di sini

    Temukan rahasia sukses bisnis internet
    click disini www.formulabisnis.com/?id=ken_kanaidi

    Jangan TAKUT untuk MEMULAI BISNIS, click di


    Butuh Artikel lainnya?, click di :

    Selasa, 09 November 2010

    MEMAHAMI KARAKTERISTIK WIRAUSAHAWAN

    a. Sikap dan Perilaku Disiplin
    Sikap dan perilaku disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seseorang di
    dalam berwirausaha. Menurut Murphy dan Peck, bahwa guna mencapai sukses dalam
    karir seseorang harus dimulai dengan kerja keras, penampilan yang baik, keyakinan diri,
    membuat keputusan, pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
    b. Komitmen Tinggi
    Seorang wirausaha harus memiliki komitmen tinggi terhadap tugasnya . Artinya
    seorang wirausaha itu setiap saat pikirannya tidak lepas dari perusahaannya atau
    bisnisnya
    c. Jujur
    Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana
    adanya.
    Akibat yang di terima kalau orang tidak jujur di dalam berwirausaha:
    1. Tidak dipercaya masyarakat konsumen
    2. Menjadi rendah diri dan rasa malu
    3. Mudah tersinggung atau emosi
    4. Cepat iri dan dengki
    5. Suka dendam
    6. Prasangka buruk dan dusta
    7. Tidak punya teman
    8. Kehancuran dalam usahanya

    Empat (4) sisi potensial yang dimiliki manusia untuk maju (menurut Stephen Covey,
    dalam bukunya The First Thing’ First):
    1. Self awareness adalah sikap mawas diri
    2. Cousience adalah mempertajam suara hati, supaya menjadi manusia berkehendak
    baik, seraya memunculkan keunikan serta memiliki misi dalam hidup
    3. Independent Will adalah pandangan independent untuk bekal bertindak dan kekuatan
    untuk mentrandensi
    4. Creatif Imagination adalah berpikir dan mengarah ke depan untuk memecahkan
    masalah dengan imajinasi, khayalan serta adaptasi yang tepat.

    Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :
    Kanaidi, SE., M.Si* (Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management). e-mail ke : kana_ati@yahoo.com atau kanaidi@poltekpos.ac.id 

    *Profil Lengkap: Kanaidi, SE., M.Si

    Butuh Artikel? click di :

    Senin, 08 November 2010

    PERSPEKTIF SEJARAH MUNCULNYA KEWIRAUSAHAAN


       Kewirausahaan merupakan padanan kata entrepreneurship, sedang wirausaha atau wiraswasta merupakan orang yang memiliki sifat kewirausahaan (padanan kata entrepreneur). Berbagai studi mengenai kewirausahaan dan bagaimana membentuknya telah banyak dilakukan terutama dalam literatur-literatur asing, demikian pula berbagai seminar mengenai topik ini banyak dilakukan, malah ada universitas yang mengembangkan studi mengenai kewirausahaan.
       Robert D. Hisrich dalam bukunya Entrepreneurship1 pada bagian pengantar menyatakan bahwa wirausaha sangat berperan dalam memulai dan mengoperasikan suatu bisnis baru, mereka terlibat dalam mempertimbangkan resiko dan segala upaya untuk menciptakan sesuatu yang baru atau dengan kata lain wirausaha berperan menciptakan suatu bisnis dan mengembangkannya. Wirausaha bisa laki-laki, perempuan, berlatar belakang dari golongan atas atau golongan bawah, seorang teknolog atau bukan teknolog, atau mempunyai pendidikan tinggi mungkin pula seseorang yang drop out. 

    PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
       Pertanyaan yang menggelitik pikiran kita adalah siapa yang disebut wirausaha, apa yang disebut kewirausahaan dan bagaimana membentuk wirausaha dan mengapa kewirausahaan penting dalam perusahaan? Pertanyaan ini sering kita dengar, sejalan dengan makin tingginya minat orang  pada kewirausahaan, disamping belum ada suatu definisi yang dapat diterima secara universal.
        Dalam literatur Perancis wirausaha diartikan sebagai orang yang berusaha di antara (between-taker or go-between). Marco Polo disebut sebagai wirausaha karena ia berhasil menggabungkan jiwa petualang sebagai pelaut dan sekaligus mengomersialisasikannya untuk membangun/menemukan jalan dagang ke timur-jauh. Untuk merealisir ide tersebut, ia mengajak investor. Kontrak yang dibuat dengan investor meliputi pinjaman untuk biaya selama perjalanan dengan tingkat bunga 22,5% termasuk asuransi. Setelah berhasil melakukan perjalanan petualangan dagangnya Marco Polo mendapatkan keuntungan sebesar 25% sedang pemilik modal mendapatkan 75%.
       Wirausaha pada abad pertengahan, digunakan untuk menggambarkan aktor atau orang yang berhasil mengelola perusahaan produksi skala besar. Dalam hal ini orang yang mengelola tidak telibat pada resiko, keberhasilannya diukur dari kemampuannya mengelola usaha produksi berskala besar dimana segala sumber daya tersedia, jika ia berhasil maka ia disebut sebagai wirausaha. Tipe wirausaha pada abad pertengahan adalah seseorang yang  berhasil melakukan tugas administrasi dengan baik (cleric), ia merupakan arsitek pekerjaan.
       Konsep mengenai kesiapan menghadapi resiko muncul pada abad ke-17. Wirausaha adalah orang yang berhasil melakukan bisnis dengan pemerinah dengan memasok keperluan pemerintah walaupun pemerintah menentukan membeli dengan harga tetap. Kerugian yang dihadapi wirausaha adalah kemungkinan rugi karena harga bahan baku dibeli dengan harga pasar sedangkan penjualannya kepada pemerintah dilakukan dengan harga tetap. Seorang wirausaha yang dikenal pada masa ini adalah John Law (berkebangsaan Perancis), ia berhasil mendirikan bank kerajaan, akhirnya mengembangkan menjadi usaha perdagangan ekskelusif dengan sistem franchise. Perusahaan ini bangkrut karena tidak berhasil mengembangkan usaha yang bersifat monopoli dan harga sahamnya sudah terlalu tinggi tidak sesuai dengan harga perusahaan (nilai asset) yang sebenarnya.
       Richard Cantilon, seorang ekonom dan pengarang mempelajari kegagalan John Law kemudian ia mengembangkan suatu teori mengenai wirausaha, ia dianggap sebagai pencetus istilah atau definisi wirausaha. Menurut Cantilon wirausaha adalah seseorang yang berani menghadapi resiko (risk-taker), seorang pedagang, petani, tukang cukur, atau perantara penjualan yang membeli dengan harga tetap tetapi menjual dengan berbagai harga yang tidak tetap.
       Akhir abad ke-18 para ahli membedakan pengertian investor (venture capitalist) atau orang yang memiliki modal dengan orang yang membutuhkan modal atau wirausaha. Salah satu penyebab terjadi pemisahan ini adalah karena revolusi industri yang melanda dunia. Berbagai penemuan terjadi pada abad ini sebagai reaksi terhadap perubahan dunia. Seperti Eli Whitney dan Thomas Edison, kedua orang ini berhasil mengembangkan era teknologi baru tetapi mereka tidak mempunyai modal untuk membiayai riset mereka dan penelitian mereka. Eli Whitney membiayai mesin pemisah kapas dari bijinya dengan menggunakan pinjaman pemerintah, sedangkan Thomas Edison membiayai usaha riset listrik dan kimianya dari sumber dana perseorangan (private source). Baik Eli maupun Thomas adalah pengguna modal (wirausaha) bukan sebagai pemasok dana (venture capitalist). Seorang pemasok dana adalah seorang manajer keuangan professional yang menginvestasikan  uangnya pada investasi yang beresiko dalam bentuk penyertaan modal untuk mendapatkan hasil yang tinggi dari investasi tersebut.
       Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, wirausaha tidak dibedakan dengan manajer dan hanya dilihat dari pandangan ekonom. Wirausaha  mengorganisir dan mengoperasikan  perusahaan untuk manfaat pribadi. Ia membiayai bahan baku yang digunakan dalam bisnis, tanah, gaji karyawan, dan modal yang diperlukan. Ia memberikan kontribusi inisiatif, keahlian dalam pembuatan perencanaan, pengorganisasian, dan administratur perusahaan. Ia harus menanggung resiko rugi karena hal-hal yang tidak dapat dikontrolnya. Nilai bersih keuntungan pada akhir tahun atau masa menjadi keuntungannya. Wirausaha yang dikenal pada masa ini adalah Andrew Carnegie, ia tidak menemukan sesuatu tetapi hanya mengadopsi dan membentuk teknologi baru dan produk menjadi penting dan menghasilkan. Ia berhasil membawa industri baja Amerika menjadi industri yang tidak henti-hentinya ketimbang menghasilkan suatu penemuan atau kreativitas tertentu. 
       Pada pertengahan abad ke-20 gagasan wirausaha sebagai penemu mulai dikenalkan; Fungsi wirausaha adalah untuk melakukan reformasi atau revolusi pola-pola produksi dengan mengeksploitasi penemuan atau, secara umum, menggunakan teknologi baru (yang sebenarnya belum pernah dicoba orang lain) untuk menghasilkan produk baru atau menghasilkan produk lama dengan cara baru, membuka sumber bahan baku baru, membuka pasar baru, dengan mengorganisir kembali industri yang ada sekarang. Konsep inovasi sangat menonjol pada masa ini. Inovasi untuk mengenalkan sesuatu  yang  baru adalah sebagian dari tugas berat wirausaha. Inovasi tidak saja membutuhkan kemampuan untuk menghasilkan dan mengembangkan konsep tetapi juga harus mengerti segala kekuatan yang bekerja atau terdapat di lingkungan (sekitarnya). Sesuatu yang baru bisa berupa produk baru atau sebuah sistem baru, untuk simplikasi struktur organisasi baru. Kemampuan inovasi adalah sebuah instinks yang membedakan seseorang dengan orang lain.

    Artikel lengkap dikompilasi oleh/hubungi :

    Kanaidi, SE., M.Si*(Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management). 
    *Profil Lengkap, lihat (click) di sini

    Butuh Artikel ? click di :

    Minggu, 07 November 2010

    Tips, Bagaimana Memulai Usaha?

    Untuk memulai suatu Usaha/Bisnis, perlu kita perhatikan beberapa hal sebagai berikut :
    • Tentukan dulu bentuk/jenis Usaha.
      Jika seseorang akan membentuk bisnis/usaha, langkah pertama adalah tentukan dulu bentuk/jenis usaha yang akan dijalankan. Pilihan bentuk/jenis usaha tersebut akan mengakibatkan berbagai karakteristik yang mempengaruhi jalannya usaha tersebut nantinya. Kita bisa saja memilih bisnis yang kita memang kita memiliki kesukaan/hobby pada bidang tersebut. Misalnya; bagi seseorang yang suka main internet, bisa jadi bisnis internet lah yang kita pilih. Mengapa demikian?. Berdasarkan pengalaman dan survei menunjukkan bahwa bila seseorang menjalankan bisnis yang didasari atas sesuatu yang dia sukai/hobby, maka biasanya  dia akan cukup memiliki kesiapan mental untuk menjalankannya dan bisnisnya akan cepat berkembang, di samping itu yang bersangkutan biasanya tidak cepat menyerah dalam menjalankan bisnisnya nanti. Namanya juga hobby. 
      • Ukur kemampuan/keahlian kita. 
      Untuk memulai usaha yang telah kita pilih tersebut, mulai lah dengan melihat/mengukur keahlian yang sudah kita miliki dalam bidang bisnis tersebut. Jika kita masih merasa belum memiliki keahlian yang cukup dapat juga kita mempelajari dulu bisnis tersebut, misalnya dengan cara melihat atau belajar dari orang-orang yang sudah sukses di usaha sejenis.  Di sini juga diperlukan kemahiran kita mencari orang lain yang sudah sukses dalam bidang tersebut, yang juga kita yakini bisa sebagai mentor (yang akan membimbing, tempat belajar, atau memfasilitasi) kita untuk memulai usaha yang kita pilih. Untuk memulai usaha memang perlu persiapan, di antaranya pesiapan mental dan keahlian/ketrampilan yang berkenaan dengan usaha yang kita pilih tersebut. Untuk hal ini tidak salahnya  pada masa awal-awal kita ikut terjun dulu secara langsung dalam bisnis yang akan kita bangun, agar kita dapat mengetahui secara detail dan dapat menimba pengalaman dengan usaha kita tersebut. Jangan malu untuk selalu bertanya dan belajar dari orang lain yang sukses. Rendahkan sedikit ego atau gengsi kita demi berjalannya usaha kita.
      • Lihat peluang Usaha.
      Hal yang perlu juga dipikirkan  untuk memulai usaha adalah seberapa besar peluang dari usaha yang akan kita jalankan tersebut. Ada pepatah mengatakan "Jangan lah buat apa yang bisa kita buat, tetapi buat lah apa yang bisa kita pasarkan". Sebaiknya memulai usaha jangan dimulai dari yang kita sifatnya coba-coba, tetapi mulai lah dari usaha yang ada peluangnya atau dengan kata lain, pada saat kita baru memulai usaha sebaiknya mulai lah usaha dengan sesuatu yang memang sudah ada peminatnya. Misalnya saja pada saat ini sedang digendrunginya bisnis internet dan pemanfaatan blog sebagai sarana bisnis, maka tidak ada salahnya bila kita juga memanfaatkan peluang bisnis tersebut.
      • Mulai dulu dengan Usaha berskala kecil.
      Untuk mencoba memulai usaha, dapat kita jalankan dengan skala yang kecil dulu sebagai ajang belajar. Kemudian atas kemajuan yang kita sudah capai, mulai lah kita mengembangkan usaha tersebut sedikit demi sedikit, namun pasti. Hal ini cukup penting, kenapa?. Karena bila skalanya kecil kita akan cukup mudah dalam mengendalikan usaha tersebut, di samping kita bisa belajar secara lebih mendetail atas apa saja yang berkaitan dengan usaha tersebut.
      • Semangati diri secara konsisten dan fokus.
      Untuk memulai dan menjalankan usaha perlu ada pendorong. Pendorong banyak macamnya. Ada yang karena keterdesakan yang menjadi pendorong, ada juga yang karena impian yang tinggi sebagai motivator kita untuk mau berbisnis, atau karena hal-hal lainnya. Kesemuanya itu boleh-boleh saja. Memang diawal kita memulai suatu bisnis, biasanya kita semangat. Namun jangan lupa bahwa letak ujian kita untuk sukses memulai usaha biasanya diukur dalam waktu 6 bulan s.d 1 tahun sejak kita memulai bisnis tersebut. Karena pada masa awal tersebut lah kita diuji. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa pengalaman menunjukkan, bila kita sudah berani memulai berarti 50% sukses sudah di tangan, ke sananya tinggal bagaimana kita me"manage" usaha tersebut. Ini juga yang perlu menjadi perhatian kita dalam memulai usaha. Semangat kita harus selalu (dan secara konsisten) ditumbuhkan. Jangan panasnya semangat hanya pada saat diawal saja, melainkan harus dijaga agar setiap hari konsistensi semangat tersebut tetap terjamin sampai kita benar-benar SUKSES. Banyak cara yang bisa kita gunakan untuk menyemangati diri kita (salah satunya sebagaimana yang pernah saya muat dalam Cara Menyemangati Diri Dalam Bisnis). 
      Begitu juga dengan kata "fokus". Dalam memulai suatu usaha sebaiknya kita jalankan secara fokus pada satu jenis usaha dulu. Nanti kalau ini sudah sukses baru lah kita merambah ke jenis usaha lainnya.
      • Selalu bangun Relationship/Networking. 
      Namanya juga usaha, kita tidak bisa lepas dari silaturrahim atau bahasa kerennya Relationship/Networking

      Perlu diingat juga bahwa modal berupa uang "bukan segalanya, dan bukan syarat utama" dalam memulai bisnis. Malahan melalui jalinan silaturahim, relationship/networking bisa jadi lebih berharga dibanding modal berupa uang pada saat kita akan memulai usaha yang akan kita jalani.

      Oleh : Kanaidi, SE., M.Si*(Penulis, Peneliti, PeBisnis, Trainer dan Dosen Marketing Management).
      *Profil Lengkap, lihat (click) di sini

      Butuh Artikel ? click di :